Seorang Lelaki Ahli Surga
Ketika sedang bersama beberapa sahabat, tiba-tiba Nabi SAW berkata, "Sebentar lagi akan lewat di depan kalian, seorang lelaki Ahli Surga"
Tak lama kemudian lewat seorang lelaki Anshar yang jenggotnya masih basah oleh air wudlu sambil menenteng sandalnya. Esok harinya Rasullullah SAW mengatakan hal yang sama dan kemudian lewatlah lelaki tersebut. Begitupun pada hari ketiganya, kejadian yang sama berulang, Nabi menyabdakan, dan lelaki itu yang lewat.
Setelah Nabi SAW beranjak pergi, Abdullah bin Umar RA mengikuti lelaki tsb. dan bersiasat untuk bisa mengetahui amalannya sehingga Nabi SAW menyebutnya Ahli Surga hingga tiga hari berturut-turut. Abdullah bin Umar bertamu pada lelaki tsb dan berkata, "Aku telah membuat ayahku marah, dan aku bersumpah untuk tidak menemuinya selama tiga hari. Jika engkau membolehkan, aku ingin tinggal bersamamu dalam tiga hari ini kemanapun engkau pergi, aku akan mengikutimu."
Lelaki Anshar tersebut tidak keberatan dengan permintaannya, maka tinggallah Ibnu Umar di rumah lelaki tsb. selama tiga hari. Anehnya ia tidak melihat lelaki itu melakukan shalat malam, kecuali jika ia berpindah dari suatu tempat atau dari tempat tidurnya, ia selalu menyebut asma Allah, hingga bangun menjelang waktu shalat subuh. Memang tidak ada yang keluar dari mulutnya kecuali ucapan yang baik.
Sampai berakhirnya tiga hari, Abdullah bin Umar tidak melihat sesuatu yang istimewa yang diamalkannya, bahkan hampir saja ia meremehkannya. Kemudian Ibnu Umar berkata kepadanya, "Wahai Hamba Allah, sesungguhnya aku tidak punya masalah dengan ayahku, Umar, dan tidak pula ia mengusirku. Tetapi aku mendengar Rasullullah SAW bersabda dalam tiga hari 'Akan lewat di depan kalian seorang ahli surga' dan engkau yang muncul dalam tiga hari itu. Karenanya aku ingin melihat amalan apa yang engkau lakukan sehingga engkau mencapai derajat yang disabdakan Nabi SAW tsb. Hanya saja dalam tiga hari ini aku belum melihat amalanmu tersebut."
Lelaki Anshar itu berkata, "Tidak ada yang istimewa, hanya saja aku tidak pernah memendam perasaan jelek pada saudara sesama Islam, dan tidak juga aku mendengki atas kurnia Allah yang diberikan kepadanya."
"Rupanya, itulah kebaikan yang mengantarkanmu menjadi ahli surga." Kata Abdullah bin Umar.